Senin, 08 Oktober 2012

Tahun 2015, Indonesia Tingkatkan Produksi Perikanan

Berdasarkan data FAO, pada kurun 1999-2004 kebutuhan ikan dunia mengalami peningkatansebesar 45% dan diproyeksikan akan terus mengalami peningkatan di masa mendatang. Berpijak  pada konsisi itulah, Indonesia bertekad untuk menjadi negara penghasil produk kelautan dan perikanan terbesar pada tahun 2015. Tekad tersebut didasari fakta bahwa Indonesia memiliki potensi Sumberdaya Ikan (SDI) melimpah dan beragam, serta area budidaya yang dapat dipacuuntuk meningkatkan produksi perikanan nasional. Demikian disampaikan Menteri Kelautan danPerikanan, Fadel Muhammad pada acara Seminar Nasional Perikanan Tangkap ke-III yangdilaksanakan Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan IlmuKelautan IPB di Bogor (9/11).Indonesia sejauh ini telah berperan baik dalam perikanan dunia, namun masih sangat terbuka peluang untuk dapat dioptimalkan.

Data tahun 2004 menunjukkan bahwa Indonesia adalahnegara dengan produksi perikanan tangkap terbesar ke-4 dunia setelah China, Peru, AmerikaSerikat, dan Chili. Namun dari sisi jumlah, produksi Indonesia masih terbilang kecil, yakni5,05% dari total perikanan tangkap dunia yang mencapai 95 juta ton.Dalam rangka mendorong pengembangan perikanan tangkap sehingga dapat mewujudkan visiDepartemen Kelautan dan Perikanan (DKP), sub sektor ini masih terkendala oleh beberapa permasalahan yang harus dicarikan solusinya, antara lain: (1) ketidakseimbangan pemanfaatanSDI antar Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP), (2) armada perikanan tangkap nasional yangmasih didominasi armada skala kecil, (3) belum optimalnya dukungan infrastruktur pelabuhan perikanan baik dari sisi jumlah maupun kelengkapan fasilitas, dan (4) rendahnya dukunganlembaga keuangan dan akses nelayan terhadap permodalan.Dalam rangka mengatasi permasalahan diatas, DKP akan melakukan beberapa upaya agar dapatmeningkatkan peran sub sektor perikanan tangkap membantu merealisasikan visi DKP.

 Pertama, pemanfaatan SDI berbasis WPP yang optimal, berimbang, dan lestari. Langkah ini ditempuhmelalui beberapa kegiatan, yaitu: (1) mengoptimalkan pemanfaatan SDI di WPP yang masihunder fishing dengan pengembangan sarana dan prasarana di wilayah tersebut, (2)mengoptimalkan pemanfaatan potensi SDI di perairan umum daratan (PUD), seperti danau,waduk, dll, (3) meningkatkan kesadaran seluruh stakeholder dalam menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan dan pemanfaatan SDI serta mematuhi seluruh peraturan yang berlaku,dan (4) menyinergikan pengelolaan SDI antara daerah termasuk meredam konfik antar nelayanyang mungkin timbul, antara lain melalui revitalisasi Forum Koordinasi PengelolaanPemanfaatan Sumber Daya Ikan (FKPPS).Kedua, restrukturisasi armada kapal perikanan nasional sehingga mampu memanfaatkan SDI dilaut lepas, melalui rasionalisasi, nasionalisasi dan modernisasi. Untuk itu, DKP mendorong para

 
nelayan dalam pengembangan armada skala kecil dan menengah sehingga melalukan penangkapan ikan di ZEEI dan laut lepas. Ketiga, pengembangan infrastruktur pelabuhan berstandar internasional. Dalam mendukung langkah ini akan ditempuh beberapa kegiatan, yaitu:(1) pengembangan pelabuhan perikanan khususnya di daerah yang potensial dan lingkar luar Indonesia, (2) penerapan port state measure, (3) pengembangan basis data dan informasi perikanan di pelabuhan perikanan, dan (4) pembangunan, pengembangan dan peningkatankualitas pelabuhan perikanan UPT daerah.Terakhir adalah peningkatan akses nelayan terhadap lembaga keuangan. Langkah ini ditempuhmelalui beberapa kegiatan, yaitu: (1) inisiasi kerjasama dengan pihak perbankan, sertifikasi hak atas tanah nelayan yang dapat digunakan sebagai agunan kepada pihak perbankan, pengembangan unit Pegadaian dan asuansi di pelabuhan perikanan, (2) peningkatan kualitaskelembagaan dan SDM nelayan antara lain melalui pemberdayaan Kelompok Usaha Bersama(KUB) Perikanan Tangkap dalam bentuk pelatihan, bantuan sarana dan prasarana,dll (saat initelah berdiri sekitar 4.370 KUB), dan (3) menghilangkan retribusi di Pelabuhan Perikanan danTempat Pelelangan Ikan (TPI).Sumber :Dr. Soenan H. Poernomo, M.Ed. Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi Siaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar